Beberapa bulan yang lalu ada pasien datang di apotek tempat praktek, si pasien mengeluh karena setiap sepuluh hari mereka harus menebus R/ terdiri dari empat macam obat yang menurut keuangan mereka cukup besar sekitar Rp. 70.000. Pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit asma sudah lebih dari 10 tahun. Si pasien sy ajak duduk di ruang konsultasi kemudian saya lakukan assesment,dan sy telusuri riwayat pasien. Kepada pasien saya ajukan pertanyaan maukah ibu saya kasih obat yang harganya ringan tetapi kualitas dan manfaatnya tidak lebih rendah dari obat yang ibu konsumsi ini. Si pasien mengiyakan dan akhirnya sy putuskan untuk memberikan beberapa obat alternatif pengganti R/ obat pasien tersebut tentunya dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga obat sebelumnya lebih kurang hanya dibawah Rp. 10.000. Dua minggu berikutnya si pasien datang kembali ke apotek, kali ini pasien datang dengan wajah penuh keceriaan. Pasien menceritakan ternyata dirinya sangat cocok dengan obat yang saya berikan. Beliau mengatakan sakit sesak napasnya terasa jauh lebih membaik dan biaya nya terjangkau lagi. Dan pasien juga mengatakan kalau begini bila saya/keluarga saya sakit sy lebih baik saya datang ke apotek dulu konsultasi dengan apoteker.
Sebagai apoteker Ada hal yang perlu kita perhatikan dalam
memberikan layanan kepada pelanggan di apotek. Apoteker perlu menciptakan nilai lebih bagi
pelanggan (Lovelock dan Wright, 2002) dengan melakukan personal touch
secara lebih sering akan membuat pasien merasa benar-benar dekat dengan
Anda. dengan sentuhan personal dan face to face interaction, direct care to patient, focus on patient health secara tidak langsung anda telah
membangun hubungan emosional dengan pasien dan pasien merasa sungguh-sungguh dilayani atau “ di orangkan”
Dengan demikian pasien akan merasa nyaman pasien bukan
sekadar menerima layanan fisik, melainkan juga menerima kedekatan personal yang
membuatnya didengar, diperhatikan, dan senang dilayani apoteker di apotek.
Membuat pasien loyal di apotek sebenarnya bukanlah
pemberian discount atau potongan harga saja . Namun
ada sesuatu yang sebenarnya lebih diharapkan pasien. Dan yang diperlukan adalah sangat sederhana, “MEMPERLAKUKAN
PASIEN DENGAN SANGAT-SANGAT BAIK,”. Setelah itu, pasien dengan sukarela akan
menceritakan pengalamannya kepada orang lain karena hal yang baik tersebut. ...
ok.
Selamat mencoba dan Selamat berpraktek .... salam
apoteker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar